Tanda-tanda orang yang berkonsep diri negative:
1. Ia peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya, dan mudah marah/naik pitam. Setiap permasalahan yang menghampiri orang ini akan dia tanggap dengan kemarahan/emosi yang tinggi.
2. Tanggap sekali terhadap pujian. Walaupun mungkin ia berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya pada waktu menerima pujian. Dan cenderung setiap kegiatan yang dilakukannya ingin dipuji/mendapat pujian.
3. Terlalu kritis terhadap orang lain, ia suka mengeluh, mencela, ataupun meremehkan apa pun dan siapa pun. Pekerjaan yang dilakukan oleh oranglain maka dia suka mengomentari dan menganggap oranglain lebih rendah derajatnya daripada dia sendiri.
4. Cenderung merasa tidak disenangi oranglain. Ia merasa tidak diperhatikan. Karena itulah ia bereaksi dengan oranglain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan.
5. Bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi.
Tanda-tanda orang yang berkonsep diri positif:
1. Ia meyakini betul-betul nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta bersedia mempertahankannya, walaupun menghadapi pendapat kelompok yang kuat.
2. Ia tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan apa yang akan terjadi besok, apa yang telah terjadi waktu lalu, dan apa yang sedang terjadi waktu sekarang.
3. Ia memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, bahkan ketika ia mengaami kegagalan/kemunduran.
4. Ia merasa sama dengan oranglain, sebagai manusia tidak tinggi atau rendah, walaupun terdapat perbedaan dalam kemampuan tertentu, latar belakang keluarga ataupun sikap oranglain terhadapnya.
5. Ia sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai bagi oranglain, paling tidak bagi orang-orang yang ia pilih sebagai sahabatnya.
6. Ia dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati, dan menerima penghargaan tanpa merasa bersalah.
7. Ia cenderung menolak usaha rang lain untuk mendominasinya.
8. Ia sanggup mengaku pada oranglain bahwa ia mampu merasakan berbagai dorongan dan keinginan, dari perasaan marah, cinta, sedih, bahagia dan kekecewaan.
9. Ia mampu menikmati dirinya sendiri secara utuh dalam berbagai kegiatan yang kreatif, persahabatan, atau sekedar mengisi waktu.
10. Ia peka pada kebutuhan oranglain, pada kebiasaan social yang telah diterima, dan terutama sekali pada gagasan bahwa ia tidak bisa bersenang-senang dengan mengorbankan oranglain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar